Lobster hias menjadi primadona dalam dunia akuarium air laut dan air tawar karena warna-warnanya yang eksotis serta gerak-geriknya yang unik. Namun, seperti hewan peliharaan lainnya, lobster hias juga rentan terhadap berbagai penyakit jika tidak dirawat dengan benar. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengenali penyakit pada lobster hias, penyebab umumnya, serta metode pengobatan dan pencegahannya.
1. Penyakit Umum pada Lobster Hias
Beberapa penyakit yang umum menyerang lobster hias antara lain:
-
Shell Disease (Penyakit Cangkang):
Ciri-ciri: munculnya bintik hitam, luka, atau kerusakan pada cangkang. -
Molting Problems (Gangguan Pergantian Kulit):
Ciri-ciri: gagal molting atau molting tidak sempurna. Ini bisa sangat fatal. -
Bacterial Infection (Infeksi Bakteri):
Ciri-ciri: luka bernanah, lesu, kehilangan nafsu makan. -
Fungal Infection (Infeksi Jamur):
Ciri-ciri: muncul bercak putih seperti kapas pada tubuh. -
Stress dan Gangguan Lingkungan:
Ciri-ciri: gerakan lambat, bersembunyi terus-menerus, atau menjadi agresif.
2. Penyebab Penyakit pada Lobster Hias
Penyebab umum penyakit pada lobster hias meliputi:
-
Kualitas air yang buruk (pH, amonia, nitrit tinggi)
-
Suhu yang tidak stabil
-
Pemberian pakan yang tidak sesuai atau basi
-
Kepadatan akuarium terlalu tinggi
-
Cedera akibat perkelahian dengan lobster lain
3. Metode Pengobatan Lobster Hias
a. Karantina
Pisahkan lobster yang sakit ke akuarium karantina dengan sistem filtrasi baik, air bersih, dan tidak ada penghuni lain. Ini mencegah penularan ke lobster lain.
b. Peningkatan Kualitas Air
Ganti air 20–30% setiap 2–3 hari. Gunakan filter aktif, aerator, dan pastikan suhu stabil sesuai spesies (biasanya 24–27°C).
c. Obat Antibakteri
Gunakan antibiotik akuarium seperti erythromycin, kanamycin, atau melafix sesuai dosis. Jangan gunakan antibiotik manusia tanpa pengawasan ahli.
d. Pengobatan Luka Luar
Gunakan obat antiseptik akuarium seperti iodine tincture atau green formalin yang diencerkan. Oleskan dengan cotton bud ke area luka.
e. Tambahan Suplemen
Berikan kalsium tambahan seperti cuttlebone (tulang sotong) untuk memperkuat cangkang, terutama saat molting.
4. Pencegahan Penyakit
-
Jaga kualitas air secara rutin (cek pH, suhu, amonia)
-
Hindari stresor seperti suara keras atau getaran
-
Jangan mencampur lobster dengan ikan agresif
-
Beri pakan hidup atau beku yang higienis dan bernutrisi
-
Pastikan ada cukup tempat bersembunyi di akuarium
5. Kapan Harus Konsultasi dengan Ahli?
Jika lobster mengalami molting gagal berulang kali, luka memburuk, atau tampak sangat lemah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter hewan spesialis akuakultur atau penjual spesialis lobster hias.
Kesimpulan
Merawat lobster hias memerlukan perhatian terhadap kondisi lingkungan, makanan, serta respons tubuh lobster terhadap perubahan. Dengan memahami gejala, penyebab, dan metode pengobatan, kamu bisa menjaga lobster hias tetap sehat, aktif, dan berumur panjang di akuarium.