Cucak Hijau (Chloropsis sonnerati) adalah salah satu burung kicau favorit di Indonesia, terkenal dengan suaranya yang nyaring dan gaya ngentrok saat berkicau. Namun seperti makhluk hidup lainnya, Cucak Hijau juga bisa mengalami berbagai gangguan kesehatan. Perawatan dan pengobatan yang tepat menjadi kunci agar burung tetap sehat, aktif, dan gacor.
1. Mengenali Tanda-Tanda Burung Sakit
Sebelum memberikan pengobatan, penting untuk mengenali ciri-ciri burung Cucak Hijau yang sedang tidak sehat:
-
Nafsu makan menurun atau tidak mau makan sama sekali
-
Bulu terlihat kusam, mengembang, dan tidak rapi
-
Mata sayu atau sering tertutup
-
Suara kicau melemah atau bahkan hilang
-
Feses encer, berwarna tidak biasa (putih kehijauan atau berdarah)
-
Gerakan lamban dan sering diam di dasar sangkar
2. Jenis Penyakit Umum dan Cara Mengobatinya
a. Snot (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
-
Gejala: Mata berair, bengkak, bersin, keluar lendir dari hidung
-
Pengobatan:
-
Bersihkan kandang secara menyeluruh
-
Berikan obat tetes mata khusus burung atau antibiotik seperti tetracycline (atas anjuran dokter hewan)
-
Tambahkan multivitamin dan jaga kestabilan suhu
-
b. Cacingan
-
Gejala: Nafsu makan tetap tinggi tapi badan kurus, feses encer
-
Pengobatan:
-
Berikan obat cacing khusus burung seminggu sekali selama 2 minggu
-
Hindari pemberian makanan mentah dari tanah atau buah tidak bersih
-
c. Macet Bunyi
-
Gejala: Tidak berkicau, stres, malas bergerak
-
Pengobatan:
-
Mandikan dan jemur rutin setiap pagi
-
Isolasi dari burung lain sementara waktu
-
Berikan terapi suara masteran yang menenangkan
-
Tambahkan EF (extra fooding) seperti jangkrik, kroto, atau ulat hongkong secukupnya
-
d. Mencret atau Diare
-
Gejala: Feses cair dan berbau, tubuh lemas
-
Pengobatan:
-
Berikan oralit burung atau larutan gula garam alami
-
Ganti buah dengan pisang atau pepaya yang tidak terlalu matang
-
Bersihkan tempat makan dan minum secara rutin
-
3. Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan
-
Kebersihan sangkar dan peralatan adalah syarat utama
-
Beri makanan bervariasi dan bergizi, hindari pemberian berlebihan
-
Jangan sering pindah-pindahkan burung yang belum mapan
-
Perhatikan cuaca—hindari angin malam dan udara dingin ekstrem
-
Mandikan dan jemur secara teratur untuk menjaga metabolisme
4. Kapan Harus ke Dokter Hewan?
Jika kondisi burung tidak membaik dalam 3–5 hari, atau menunjukkan gejala berat seperti lumpuh, pendarahan, atau tidak bisa makan sama sekali, segera konsultasikan ke dokter hewan atau petshop profesional yang menangani burung kicau.
Penutup
Burung Cucak Hijau bukan hanya peliharaan, tapi juga teman bernyanyi yang penuh karakter. Menjaganya tetap sehat dan gacor membutuhkan perhatian, kesabaran, dan pengetahuan yang tepat. Dengan pengobatan dan perawatan yang baik, Cucak Hijau bisa kembali bersuara lantang—siap memikat hati para penggemar kicau mania!