Murai batu adalah salah satu burung kicau paling populer di Indonesia. Suara merdunya, mental tarungnya, dan gaya ekornya yang anggun menjadikannya primadona dalam berbagai lomba. Tapi, sehebat-hebatnya burung, tetap bisa drop kondisi atau sakit kalau tidak dirawat dengan benar.
Berikut ini panduan lengkap cara mengobati burung murai batu berdasarkan gejala umum yang sering ditemui para kicau mania.
⚠️ Ciri-Ciri Burung Murai Batu Sakit
Sebelum pengobatan, penting mengenali dulu tanda-tanda burung murai yang tidak sehat:
-
Bulu mengembang dan kusam
-
Nafsu makan menurun
-
Suara serak atau hilang (ngedrop)
-
Terlihat lemas dan tidak aktif
-
Kotoran berubah warna atau terlalu encer
-
Sering diam di dasar sangkar
💊 Jenis Penyakit Umum dan Cara Pengobatannya
1. Murai Batu Macet Bunyi (Drop Gacor)
📌 Penyebab: Stres, perubahan cuaca, over birahi, salah pakan
🩺 Solusi:
-
Beri multivitamin khusus burung kicau
-
Mandikan pagi hari, jemur sebentar (15–30 menit)
-
Terapkan terapi karantina & masteran ulang
-
Perbanyak EF (extra fooding) seperti jangkrik, ulat hongkong (secukupnya)
2. Murai Batu Mencret / Diare
📌 Penyebab: Pakan busuk, kebersihan sangkar buruk, infeksi bakteri
🩺 Solusi:
-
Ganti pakan dan air bersih setiap hari
-
Beri obat diare burung (bisa beli di bird shop/konsultasi dokter hewan)
-
Bisa gunakan daun jambu biji yang direbus dan airnya diberikan 1–2 tetes
-
Jangan diberi buah terlalu banyak (pisang/pepaya), hentikan sementara
3. Murai Batu Snot / Mata Bengkak & Berair
📌 Penyebab: Virus, infeksi saluran pernapasan, debu
🩺 Solusi:
-
Bersihkan mata pakai air hangat dan kapas steril
-
Teteskan obat snot khusus burung pada mata (2x sehari)
-
Isolasi dari burung lain, hindari angin malam dan tempat lembab
4. Burung Kurus dan Tidak Nafsu Makan
📌 Penyebab: Cacingan, stres, kekurangan nutrisi
🩺 Solusi:
-
Beri obat cacing khusus burung (dosis sesuai aturan)
-
Tambah pakan bernutrisi tinggi: voer berkualitas, jangkrik, kroto
-
Tambahkan madu + air hangat untuk menambah energi alami