Bunglon adalah reptil eksotis yang terkenal karena kemampuannya mengubah warna kulit. Hewan ini banyak dipelihara oleh pecinta reptil karena tampilannya yang unik dan tingkah lakunya yang menarik. Namun, seperti hewan peliharaan lainnya, bunglon juga bisa mengalami berbagai masalah kesehatan. Mengetahui cara pengobatan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan bunlon Anda.
1. Mengenali Tanda-Tanda Bunglon Sakit
Sebelum melakukan pengobatan, penting untuk mengetahui tanda-tanda umum ketika bunglon sedang tidak sehat. Beberapa gejala umum meliputi:
Lesu atau tidak aktif
Nafsu makan menurun atau tidak mau makan sama sekali
Warna kulit kusam atau berubah tidak normal
Mata tertutup terus atau tampak tenggelam
Sulit bernapas, napas tersengal-sengal
Luka atau bengkak di tubuh
Kotoran yang tidak normal (berair, berdarah, atau tidak konsisten)
Jika Anda melihat satu atau lebih tanda ini, segera lakukan observasi lebih lanjut dan hati-hati untuk memberikan pengobatan atau konsultasi dengan dokter hewan eksotis.
2. Masalah Kesehatan Umum pada Bunglon dan Pengobatannya
a. Gejala Dehidrasi
: Mata cekung, kulit keriput, lemas.
Pengobatan:
Sediakan air bersih dalam bentuk embun atau tetesan pada daun (bunglon jarang minum dari mangkuk).
Gunakan sprayer untuk menyemprot kandang dua kali sehari.
Berikan buah-buahan segar dengan kandungan air tinggi seperti pepaya atau semangka dalam jumlah kecil.
B. Infeksi Saluran Pernapasan
Gejala: Mulut terbuka terus menerus, pernafasan berat, suara klik dari hidung.
Pengobatan:
Naikkan suhu kandang ke suhu optimal (sekitar 26–29°C siang hari).
Jaga kelembaban 50–70%.
Gunakan antibiotik khusus reptil (hanya dengan resep dokter hewan).
C. Penyakit Tulang Metabolik (MBD)
Gejala: Tulang bengkok, kaki lumpuh, kesulitan memulihkan.
Penyebab: Kekurangan kalsium dan sinar UVB.
Pengobatan:
Tambahkan suplemen kalsium tanpa fosfor ke makanan (2–3 kali seminggu).
Pastikan ada lampu UVB berkualitas tinggi yang menyala 10–12 jam sehari.
Konsultasikan ke dokter untuk memberikan suntikan kalsium jika parah.
D. Gejala Stres Berat
: Bunglon berubah warna gelap, tidak aktif, agresif, atau menolak makan.
Pengobatan:
Kurangi interaksi manusia, letakkan kandang di tempat yang tenang.
Hindari pemeliharaan bersama spesies lain.
Perbaiki pengaturan suhu, kelembapan, dan pencahayaan.
e. Gejala Internal Parasit
: Kotoran encer, berat badan turun, perut membesar.
Pengobatan:
Periksa kotoran ke laboratorium atau dokter hewan.
Berikan obat cacing khusus reptil sesuai dosis.
3. Langkah Pencegahan yang Penting
Pengobatan terbaik adalah pencegahan. Berikut ini beberapa langkah penting untuk mencegah bunlon sakit:
Kualitas Pangan: Berikan serangga hidup yang bernutrisi (jangkrik, ulat, dubia) yang sudah diberi gut-load.
Suplemen: Gunakan kalsium dan vitamin D3.
Lingkungan Sehat: Pastikan kandang memiliki suhu, kelembapan, ventilasi, dan pencahayaan UVB yang sesuai.
Kebersihan: Bersihkan kandang secara rutin untuk mencegah infeksi bakteri dan jamur.
Observasi Rutin: Pantau perubahan perilaku dan fisik setiap hari.
4. Kapan Harus ke Dokter Hewan?
Meskipun beberapa kondisi dapat ditangani sendiri, Anda perlu membawa bunglon ke dokter hewan jika:
Tidak makan lebih dari 5 hari
Mengalami luka yang terbuka atau infeksi
Gejala pernapasan yang memburuk
Gejala MBD semakin parah
Tidak bereaksi terhadap pengobatan rumahan
Penutup
Merawat bunglon memang membutuhkan perhatian khusus, tetapi dengan pengetahuan yang tepat, Anda dapat memastikan reptil kesayangan Anda hidup sehat dan bahagia. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan eksotis jika Anda ragu atau menghadapi kasus yang sulit. Kesehatan bunglon adalah tanggung jawab penuh pemiliknya.