18 Aug 2025, Mon

Ikan Arapaima (Arapaima gigas), salah satu spesies ikan air tawar terbesar di dunia, dikenal karena ukurannya yang dapat mencapai lebih dari 2 meter dan bobot hingga 200 kilogram. Ikan ini berasal dari perairan sungai Amazon di Amerika Selatan dan kini juga dibudidayakan di berbagai belahan dunia sebagai ikan hias eksotis atau untuk tujuan konservasi. Meski tangguh, Arapaima tetap bisa mengalami berbagai penyakit, dan memahami cara pengobatannya sangat penting, khususnya bagi para penghobi dan peternak ikan raksasa ini.

Penyakit Umum pada Arapaima

1. Infeksi Parasit

Seperti ikan lainnya, Arapaima rentan terhadap infeksi parasit seperti:

  • Ichthyophthirius multifiliis (penyebab white spot/ich)

  • Gyrodactylus sp. dan Dactylogyrus sp. (penyebab cacing kulit dan insang)

  • Lernaea (jangkar kutu ikan)

Gejala: gesekan tubuh ke dinding kolam, insang sering terbuka, warna tubuh pucat, dan nafsu makan menurun.

Pengobatan:

  • Formaline 25% sebanyak 1 ml per 10 liter air, rendam selama 30–60 menit.

  • Garam ikan (non-yodium) 3–5 g/L air untuk 30 menit hingga 1 jam.

  • Pengendalian lingkungan: jaga kualitas air, kurangi kepadatan ikan, dan karantina ikan baru.

2. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri sering terjadi karena luka atau stres, terutama oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas.

Gejala: tubuh membusuk, luka bernanah, sisik terlepas, perut membesar (dropsy), dan pergerakan lamban.

Pengobatan:

  • Antibiotik: seperti oxytetracycline (20–50 mg/kg pakan) atau enrofloxacin melalui pakan selama 5–7 hari.

  • Luka luar: antiseptik seperti povidone iodine bisa dioleskan jika ikan bisa ditangani langsung.

  • Isolasi dan perawatan intensif sangat penting.

3. Fungus (Jamur)

Penyakit ini biasanya menyerang luka terbuka atau kondisi air yang buruk, muncul sebagai kapas putih di tubuh.

Pengobatan:

  • Gunakan malachite green atau methylen blue sebagai perendaman.

  • Peningkatan kualitas air dan pengurangan stres sangat penting.

4. Masalah Pencernaan dan Kembung

Arapaima sangat sensitif terhadap kualitas pakan. Memberikan pakan busuk, terlalu banyak protein rendah kualitas, atau daging merah yang tidak cocok bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

Gejala: perut buncit, malas berenang, tidak mau makan.

Pengobatan:

  • Puasa selama 1–2 hari.

  • Ganti pakan dengan kualitas tinggi dan mudah dicerna (misalnya pelet berkualitas tinggi untuk predator).

  • Tambah probiotik pada pakan atau air kolam.


Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati

Kunci Utama Merawat Arapaima Sehat:

  1. Kualitas Air: jaga pH 6,5–7,5, suhu 26–30°C, dan kadar amonia serta nitrit mendekati nol.

  2. Kolam/Lingkungan Luas: Arapaima memerlukan ruang luas dan sistem filtrasi kuat.

  3. Pakan Tepat dan Teratur: berikan pakan bernutrisi tinggi, hindari makanan busuk atau tercemar.

  4. Karantina Ikan Baru: hindari penularan penyakit dari ikan baru.

  5. Pengamatan Rutin: deteksi gejala sejak dini akan sangat membantu dalam pengobatan.


Penutup

Ikan Arapaima memang menakjubkan dan memiliki nilai estetika serta ekonomi yang tinggi. Namun, merawat ikan ini membutuhkan tanggung jawab besar, termasuk pengetahuan tentang penyakit dan pengobatannya. Dengan perawatan yang tepat dan pengelolaan yang baik, Arapaima bisa hidup sehat dan menjadi pusat perhatian dalam kolam atau akuarium raksasa Anda.

Jika Anda ragu atau kondisi ikan memburuk, segera konsultasikan dengan dokter hewan akuatik atau pakar ikan hias besar. Karena merawat raksasa sungai ini bukan hanya tentang keindahan, tapi juga tentang ilmu dan kepedulian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *