Bebek dan itik merupakan unggas air yang memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama dalam industri peternakan di Indonesia. Selain sebagai penghasil telur dan daging, bebek dan itik juga memiliki peran penting dalam sistem pertanian terpadu. Namun, seperti hewan ternak lainnya, bebek dan itik juga rentan terhadap berbagai penyakit. Maka dari itu, pengobatan yang tepat dan pencegahan yang baik menjadi kunci keberhasilan dalam usaha budidaya.
Penyakit Umum pada Bebek dan Itik
Berikut adalah beberapa penyakit umum yang sering menyerang bebek dan itik:
1. Kolera (Pasteurellosis)
-
Penyebab: Bakteri Pasteurella multocida.
-
Gejala: Nafsu makan menurun, diare, demam, dan kematian mendadak.
-
Pengobatan: Antibiotik seperti streptomisin atau sulfonamida.
-
Pencegahan: Vaksinasi dan sanitasi kandang yang baik.
2. Cacar Unggas (Fowlpox)
-
Penyebab: Virus cacar unggas.
-
Gejala: Muncul lesi atau luka pada kulit, terutama di sekitar paruh dan kaki.
-
Pengobatan: Tidak ada pengobatan spesifik, tetapi salep antiseptik bisa membantu mencegah infeksi sekunder.
-
Pencegahan: Vaksinasi cacar unggas dan pemisahan itik yang terinfeksi.
3. Botulisme
-
Penyebab: Toksin dari Clostridium botulinum.
-
Gejala: Lumpuh, leher terkulai, dan kematian cepat.
-
Pengobatan: Pemberian antitoksin jika tersedia, atau mengganti pakan dan air dengan yang bersih.
-
Pencegahan: Hindari memberi makan dari sumber yang terkontaminasi bangkai atau bahan organik busuk.
4. Salmonellosis
-
Penyebab: Bakteri Salmonella.
-
Gejala: Diare, pertumbuhan lambat, dan kematian pada anakan.
-
Pengobatan: Antibiotik seperti neomycin atau amoxicillin.
-
Pencegahan: Sanitasi dan kebersihan yang baik, serta pengawasan mutu pakan.
5. Aspergillosis
-
Penyebab: Jamur Aspergillus fumigatus.
-
Gejala: Kesulitan bernapas, bersin, dan penurunan aktivitas.
-
Pengobatan: Antijamur seperti itrakonazol, serta perbaikan ventilasi kandang.
-
Pencegahan: Hindari kelembaban tinggi di kandang dan gunakan pakan yang kering.